Wednesday, July 18, 2007

Teater Jum’at Malam

Disarikan dari materi yang dibawakan Sdr. Chiprut untuk TGiF.

Pertama-tama, ada baiknya kalau kita mengenal lebih dulu arti Teater. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, Theatron yang berarti memindahkan kehidupan. Ini dilakukan melalui proses observasi terhadap objek yang akan dipentaskan. Beberapa langkah yang dalam persiapan teater:

  • Pencarian naskah
  • Membaca naskah
  • Observasi
  • Plotting pentas

Melalui observasi, diharapkan dicapai emosi peran yang pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan pentas.

Perencanaan, latihan, bentuk panggung, riset mengenai calon penonton pementasan, semuanya perlu dilakukan sebelum pementasan sesungguhnya. Memahami emosi yang dirasakan tokoh dalam naskah, apakah sedih, senang, marah, kecewa, atau emosi lainnya. Pahami pula karakter atau sifat dari tokoh tersebut. Tentunya karakter yang galak akan dibawakan berbeda dengan karakter seorang pelawak atau penakut?

Untuk memudahkan kita dalam mementaskannya, anggap saja bahwa sebenarnya pementasan itu adalah dunia nyata, teater kehidupan. Tentu agar kita dapat mementaskannya dengan lebih menggigit, kita perlu mengetahui pula latar belakang penulisan naskah, kapan ditulis, bagaimana kondisi social ketika naskah ditulis, apa tujuan utama atau motivasi penulisan naskah? Banyak naskah yang di zaman dulu terasa sekali gregetnya, namun jika dibawakan dengan atmosfer saat ini bisa kehilangan tajinya.

Persiapkan pula pernapasan dengan mempelajari teknik pernapasan dada yang acapkali digunakan untuk dialog pendek, pernapasan perut yang lebih cocok untuk dialog menengah, serta pernapasan yang mantap untuk digunakan dalam dialog panjang.

No comments: